Manifestasi Kecintaan Akan Eksistensi Politik

  • 03:05 WITA
  • Admin PMH
  • Artikel

Manifestasi Kecintaan Akan Eksistensi Politik

Penulis

Riskal

(Mahasiswa Perbandingan Madzhab dan Hukum)

Terlebih dahulu penulis katakan bahwa Sesuatu yang melibatkan kekuasaan ataupun pemerintah itu lah di sebut politik, itu sala satu unsur adanya politik itu sendiri jadi jangan heran bahwa tekanan yang kita alami selama ini itu hasil dari konfigurasi politik.

 

Pasti Setiap manusia ingin menduduki kursi kekuasaan, manusia tidak bisa untuk memunafikkan dari akan hal itu, dan yang lebih ironisnya eksistensi dari kekuasaan itu akan memiliki tekanan sosial ataupun dengan aspek lain.

 

Tetapi akankah sebuah manusia yang menduduki atau yang memiliki kekuasaan bisa menifestasi kekuasaan itu sesuai dengan kehendak org lain, dalam artian untuk mengakomodasi kepentingan bersama? atau Mala dengan kehendaknya sendiri yang notabenenya akan membuat seseorang tertinda? Penulis teringat dengan suatu teori bahwa, "seseorang yang berkuasa akan cenderung korup, dan kekuasaan yang mutlak akan mengalami korup.

 

Mungkin dengan teori itu benar adanya karena secara realistis bahwa seseorang yang berkuasa akan cenderung berbuat yang dia inginkan, dan ujung-ujungnya akan mengalami keuntungan pribadi/korup.

 

Seseorang yang berkuasa yang memakai sistem politik yang kotor akan menghasilkan kekuasaan yang kotor pula, dalam artian seseorang yang haus akan kekuasaan dengan memakai sistem politik kotor akan menghasilkan sesuatu yang membuat seseorang itu untung secara pribadi, dan seseorang akan di tekan secara sosial dan tidak akan menghasilkan apa-apa dari kekuasaan itu.

 

Penulis sering menulis Serangkain kata mengenai politik, bahwa eksistensi dari politik itu bukan saja di dalam tatanan negara tetapi eksistensi seutuhnya dari politik itu bermain halus dalam tatanan kekuasaan, akan kah dengan perkataan itu benar adanya? Saya yakin bahwa hal itu benar karena bahwa seseorang yang menduduki kursi kekuasaan pasti memakai sistem politik mau itu politik secara bahas kasarnya, politik kotor dan juga politik bersih, Tetapi mayoritas seseorang mempergunakan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan, itu lah di sebut politik kotor.

 

Politik itu sendiri pada hakikatnya tidak lain untuk bagaimana keinginan individu atau pun kelompok dapat tercapai, itu lah hakikat dari politik itu sendiri, tetapi realistis yang terjadi Mala sebaliknya.

 

Mencintai kekuasaan itu boleh, haus akan kekuasaan, merebut dan bersaing atas kekuasaan itu juga di perbolehkan, hak dari setiap individu, tetapi yang salah dari semua itu segala cara yang di halalkan untuk mendapatkan kekuasaan itu tampa melihat regulasi yang berlaku.

 

Bagi saya sendiri bahwa saya tidak terlalu tergiur untuk menduduki kekuasaan, tetapi sy mencintai kekuasaan, karena saya tau bahwa kekuasaan itu memiliki tekanan yang luar biasa, baik itu dari tekanan sosial, agama, politik, ekonomi dan terkhususnya di kehidupan kita sehari-hari, jikalau bukan seseorang yang tepat untuk menduduki semua itu yakin dan percaya bahwa setiap rotasi kehidupan kita akan memiliki konsekuensi dari seorang pemimpin baik itu dampak semata-mata hanya untuk memuaskan hawa nafsu seorang pemimpin, atau kah cuma permainan belaka untuk membuat seorang pemimpin tertawa.

 

Saya sendiri memiliki presfektif bahwa  hal seperti itu agak susah untuk dilepaskan/dihilangkan di negara tercinta kita ini karena semua itu telah tertanam erat di dalam diri seseorang yang notabenenya haus akan kekuasaan.

 

Mencintai sesuatu apalagi mencintai kekuasaan itu hal yang wajar banyak hal itu terjadi diluar sana tetapi pernah kah kita berpikir bahwa bagaimana mencintai kekuasaan tetapi lantas tidak merugikan seseorang.?

 

Kadang seseorang yang begitu terlalu mencintai kekuasaan memiliki imajinasi terlalu tinggi, sampai setiap rotasi kehidupan nya dia hanya terbayangkan bagaimana menjadi suatu pemimpin Tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi, penulis teringat kepada suatu buku judul (kekuasaan) di dalam buku menjelaskan bahwa hasrat ingin memimpin pasti memiliki imajinasi  yang terlalu tinggi, ada suatu cerita seorang istri yang ingin menjadikan suaminya sebagai anggota DPR tetapi dia mengalami kerugian yang sangat luar biasa karena dia telah banyak mengeluarkan uang tetapi suaminya belum saja menjadi anggota DPR, tetapi sang istri tidak memikirkan semua itu karena dia telah berimajinasi terlalu tinggi akan kekuasaan.

 

Bagi penulis bahwa hal yang harus di kuatkan untuk memanifestasikan cinta akan eksistensi kekuasaan pertama bahwa imajinasi seseorang harus melampaui segalanya, tetapi harus juga memakai sistem politik yang bersih Tampa melanggar regulasi yang telah di tetapkan.

 

 

Pemimpin yang sesungguhnya adalah pemimpin yang menjunjung tinggi inti sari dan jiwa politik itu sendiri.