Manifestasi Kecintaan Akan Eksistensi Politik
Penulis
Riskal
(Mahasiswa Perbandingan Madzhab dan Hukum)
Terlebih
dahulu penulis katakan bahwa Sesuatu yang melibatkan kekuasaan ataupun
pemerintah itu lah di sebut politik, itu sala satu unsur adanya politik itu
sendiri jadi jangan heran bahwa tekanan yang kita alami selama ini itu hasil
dari konfigurasi politik.
Pasti
Setiap manusia ingin menduduki kursi kekuasaan, manusia tidak bisa untuk
memunafikkan dari akan hal itu, dan yang lebih ironisnya eksistensi dari
kekuasaan itu akan memiliki tekanan sosial ataupun dengan aspek lain.
Tetapi
akankah sebuah manusia yang menduduki atau yang memiliki kekuasaan bisa
menifestasi kekuasaan itu sesuai dengan kehendak org lain, dalam artian untuk
mengakomodasi kepentingan bersama? atau Mala dengan kehendaknya sendiri yang
notabenenya akan membuat seseorang tertinda? Penulis teringat dengan suatu
teori bahwa, "seseorang yang berkuasa akan cenderung korup, dan kekuasaan
yang mutlak akan mengalami korup.
Mungkin
dengan teori itu benar adanya karena secara realistis bahwa seseorang yang
berkuasa akan cenderung berbuat yang dia inginkan, dan ujung-ujungnya akan
mengalami keuntungan pribadi/korup.
Seseorang
yang berkuasa yang memakai sistem politik yang kotor akan menghasilkan
kekuasaan yang kotor pula, dalam artian seseorang yang haus akan kekuasaan
dengan memakai sistem politik kotor akan menghasilkan sesuatu yang membuat
seseorang itu untung secara pribadi, dan seseorang akan di tekan secara sosial
dan tidak akan menghasilkan apa-apa dari kekuasaan itu.
Penulis
sering menulis Serangkain kata mengenai politik, bahwa eksistensi dari politik
itu bukan saja di dalam tatanan negara tetapi eksistensi seutuhnya dari politik
itu bermain halus dalam tatanan kekuasaan, akan kah dengan perkataan itu benar
adanya? Saya yakin bahwa hal itu benar karena bahwa seseorang yang menduduki kursi
kekuasaan pasti memakai sistem politik mau itu politik secara bahas kasarnya,
politik kotor dan juga politik bersih, Tetapi mayoritas seseorang mempergunakan
segala cara untuk mendapatkan kekuasaan, itu lah di sebut politik kotor.
Politik
itu sendiri pada hakikatnya tidak lain untuk bagaimana keinginan individu atau
pun kelompok dapat tercapai, itu lah hakikat dari politik itu sendiri, tetapi
realistis yang terjadi Mala sebaliknya.
Mencintai
kekuasaan itu boleh, haus akan kekuasaan, merebut dan bersaing atas kekuasaan
itu juga di perbolehkan, hak dari setiap individu, tetapi yang salah dari semua
itu segala cara yang di halalkan untuk mendapatkan kekuasaan itu tampa melihat
regulasi yang berlaku.
Bagi
saya sendiri bahwa saya tidak terlalu tergiur untuk menduduki kekuasaan, tetapi
sy mencintai kekuasaan, karena saya tau bahwa kekuasaan itu memiliki tekanan
yang luar biasa, baik itu dari tekanan sosial, agama, politik, ekonomi dan
terkhususnya di kehidupan kita sehari-hari, jikalau bukan seseorang yang tepat
untuk menduduki semua itu yakin dan percaya bahwa setiap rotasi kehidupan kita
akan memiliki konsekuensi dari seorang pemimpin baik itu dampak semata-mata
hanya untuk memuaskan hawa nafsu seorang pemimpin, atau kah cuma permainan
belaka untuk membuat seorang pemimpin tertawa.
Saya
sendiri memiliki presfektif bahwa hal
seperti itu agak susah untuk dilepaskan/dihilangkan di negara tercinta kita ini
karena semua itu telah tertanam erat di dalam diri seseorang yang notabenenya
haus akan kekuasaan.
Mencintai
sesuatu apalagi mencintai kekuasaan itu hal yang wajar banyak hal itu terjadi
diluar sana tetapi pernah kah kita berpikir bahwa bagaimana mencintai kekuasaan
tetapi lantas tidak merugikan seseorang.?
Kadang
seseorang yang begitu terlalu mencintai kekuasaan memiliki imajinasi terlalu
tinggi, sampai setiap rotasi kehidupan nya dia hanya terbayangkan bagaimana
menjadi suatu pemimpin Tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi, penulis
teringat kepada suatu buku judul (kekuasaan) di dalam buku menjelaskan bahwa
hasrat ingin memimpin pasti memiliki imajinasi
yang terlalu tinggi, ada suatu cerita seorang istri yang ingin
menjadikan suaminya sebagai anggota DPR tetapi dia mengalami kerugian yang
sangat luar biasa karena dia telah banyak mengeluarkan uang tetapi suaminya
belum saja menjadi anggota DPR, tetapi sang istri tidak memikirkan semua itu
karena dia telah berimajinasi terlalu tinggi akan kekuasaan.
Bagi
penulis bahwa hal yang harus di kuatkan untuk memanifestasikan cinta akan
eksistensi kekuasaan pertama bahwa imajinasi seseorang harus melampaui
segalanya, tetapi harus juga memakai sistem politik yang bersih Tampa melanggar
regulasi yang telah di tetapkan.
Pemimpin
yang sesungguhnya adalah pemimpin yang menjunjung tinggi inti sari dan jiwa
politik itu sendiri.