Masamba, 20
April 2025 — Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswi
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Andi B. Mutmainnah Sudarmin,
mahasiswa Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum (PMH), berhasil meraih Juara
2 dalam cabang Lomba Karya Tulis Ilmiah Hadits pada ajang Seleksi Tilawatil
Qur'an dan Hadits (STQH) XXIII Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, yang
diselenggarakan di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, 11–20 April 2025.
Dengan
mengusung karya ilmiah bertemakan penguatan nilai-nilai hadits dalam kehidupan
sosial keumatan, Mutmainnah berhasil memikat para dewan juri melalui kedalaman
analisis, ketajaman argumentasi, serta kepiawaiannya dalam merangkai
nilai-nilai keilmuan dan keislaman secara kontekstual.
Prestasi ini
menjadi bukti bahwa mahasiswa dari jurusan keislaman tidak hanya unggul dalam
bidang keagamaan, tetapi juga mampu berpikir kritis dan menyampaikan gagasan
melalui karya ilmiah yang berkualitas. Capaian ini juga mengharumkan nama Program
Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum dan UIN Alauddin Makassar di kancah
provinsi.
“Saya merasa
sangat bersyukur atas pencapaian ini. Semua ini tidak lepas dari bimbingan
dosen, dukungan teman-teman, dan doa orang tua. Semoga ini bisa menjadi
motivasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan berani tampil di
ajang-ajang ilmiah,” ujar Mutmainnah dengan penuh rasa syukur.
Ketua Program
Studi PMH Dr. Adi Widjaja, M.Ag. menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas
prestasi tersebut. “Keberhasilan ini menunjukkan bahwa mahasiswa kita mampu
bersaing dan menunjukkan eksistensinya dalam forum ilmiah yang berskala besar.
Kami berharap prestasi ini menjadi awal dari langkah-langkah besar lainnya,
serta menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk mengembangkan potensi
akademik mereka,” ungkapnya.
Ajang STQH bukan hanya ajang seleksi para qari dan hafidz terbaik, tetapi juga wadah pembinaan generasi muda dalam mencintai dan memahami Al-Qur’an serta Hadits secara mendalam. Dengan prestasi ini, Andi B. Mutmainnah Sudarmin telah menorehkan jejak emas bagi jurusan dan kampusnya, sekaligus membuktikan bahwa ilmu hadits tetap relevan dan mampu menjawab tantangan zaman melalui pendekatan akademik yang mendalam